Home » » Misteri Selamatan Dan Gunung Kelud

Misteri Selamatan Dan Gunung Kelud

Written By Unknown on Senin, 03 Maret 2014 | 10.20

Telah dibahas mengenai Pengaruh Perhitungan Hari Jawa Saat Gunung Kelud Meletus. Sekarang merupakan poin misteri selamatan yang menimpa gunung kelud kemaren saat meletus dan menyemburkan lebih dari 160 juta kubik material ke angkasa.

Pada waktu 22:50 WIB kelud meletuskan kawahnya yang semula merupakan anak gunung yang tidak jadi meletus. Pada saat itulah gunung kelud memuntahkan hingga 160 km material didalam bumi. Kelud merupakan gunung kecil namun masih aktiv hingga sekarang. Memang aneh tapi nyata, bahwa gunung berapi yang umumnya berada diketinggian 3000 meter, namun gunung kelud hanya dibawahnya.

Selamatan merupakan upacara sakral yang dilakukan oleh orang jawa untuk membentuk rasa syukur terhadap penghasilan bumi, dan mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Pencipta alam semesta sehingga diberikan kesehatan, keselamatan, kesejahteraan, dan sebagainya. Selamatan berarti juga mengisi seluruh ini kecintaan terhadap sesuatu, seperti gunung kelud yang telah meletus.

Menurut pendapat paranormal, semalatan itu merupakan salah satu hal dimana masyarakat dapat berhubungan dengan ghaib terbesar yaitu Tuhan yang maha kuasa, serta ghaib yang berada disekitarnya, khususnya daerah gunung kelud. Gunung kelud memiliki kisah atau cerita mistis yang dikaitkan dengan Lembu Suro, yang dipercaya dapat mengeluarkan letusan yang begitu hebat daripada gunung lainnya.

Blitar merupakan kota yang tidak tertimpa letusan gunung kelud. Aneh tapi nyata, karena sangat berdekatan dengan erupsi gunung kelud sendiri. Dipercaya masyarakat bahwa kota Blitar sebelum gunung kelud meletus telah mengadakan selamatan sehingga terhindar dari letusan gunung kelud sendiri. Masalah hari jawa sendiri, Blitar merupakan arah yang tepat untuk menyelamatkan diri karena hari perhitungannya adalah 10, dan angka 10 merupakan arah ke selatan, sehingga yang akan selamat nanti adalah selatan.

Ini terbukti bahwa Blitar merupakan arah selatan dari gunung kelud. Sehingga tidak dimungkinkan bahwa keselamatan itu merupakan misteri yang belum terpecahkan bahkan dengan akal manusia itu sendiri. Namun sebagian orang mengerti bahwa selamatan itu adalah bentuk rasa syukur yang terdalam untuk tuhan dan ghaib sekitar yang mendiami dan menjaga daerah gunung kelud.

Bila di kabupaten Nganjuk sendiri hanya debu yang ditimbulkan. Ini anehnya, karena hanya kota Kediri yang memiliki dampak terparah dari erupsi gunung kelud. Nganjuk merupakan kota angin yang selalu mengadakan selamatan setiap tahunnya. Sehingga erupsi terhindar sama seperti yang ada di Pare yaitu daerah Tegowangi yang selalu selamatan setelah mendapatkan hasil bumi.

Selain pasir semburan gunung kelud ini meratakan seluruh isi dari Kediri dan sekitarnya, debu juga menyelimuti daerah istimewa Jogjakarta, hingga Jawa Barat. Hal inilah yang membuat penasaran kenapa selamatan itu harus dilakukan untuk menjaga tradisi dan keselamtan dari Tuhan.

Selamatan jika dilakukan dengan ikhlas maka musibah yang akan datang juga semakin terhindarkan dari diri suatu penduduk kota atau wilayah tertentu yang percaya adanya Tuhan yang selalu mendampingi setiap ini dari kehidupan manusia.

Inilah beberapa misteri yang tidak dapat diterima oleh akal manusia biasa.

Selamatan Sebelum Gunung Kelud Meletus

Warga Blitar dan sekitarnya sebelum meletusnya gunung kelud memang mengadakan selamatan di setiap panen mereka dengan beberapa cara yaitu syukuran, pemanfaatan hutan yang baik, tidak merusak alam sekitar gunung kelud, dan sebagainya. Hal ini memang diadili oleh gunung kelud sendiri dengan tidak adanya dampak yang begitu besar dan bahkan Blitar terlindungi dengan letusan tersebut.

Kediri Mengadakan Hiburan

Inilah sebabnya kenapa kediri berdampak begitu besar dengan adanya erupsi gunung kelud yang begitu hebat. Kediri selalu mengadakan Hiburan yang tidak diinginkan oleh penunggu ghaib gunung kelud. Sehingga sekitar gunung kelud telah terisi hiburan yang sebenarnya digunakan untuk beribadah dan memanjatkan diri kepada tuhan yang maha kuasa.

Hal ini juga yang menyebabkan warga blitar tidak iklas dengan pemasukan daerah Blitar tersebut tidak dibagi oleh Kediri. Keserakahan tersebut merupakan sebab dari awal pembentukan musibah yang besar. Tuhan selalu mengadili orang - orang yang tidak memikirkan saudaranya yang lain, bahkan hal tersebut sangatlah sakral.

Penunggu Gunung Kelud Marah

Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa gunung kelud merupakan gunung yang kecil, tidak neko - neko, dan ganas jika sudah marah. Pengunggu yang paling terkenal yaitu ghaib lembu sura yang berasal dari Jember dari cerita rakyat Kediri dan sekitarnya. Kemarahan tersebut merupakan ungkapan untuk membuktikan bahwa kebaikan akan selalu menang daripada ketidakadilan.

Banyaknya Korban Karena Kurang Bersyukur

Memang ini telah terjadi saat ini bahwa banyak korban meninggal, terjatuh, dan cacat karena kurangnya bersyukur dengan segala pemberian rejeki dari tuhan. Hal ini menimbulkan suatu konflik yang begitu besar sehingga banyak orang yang menjadi korban terjatuh, terpeleset, dan meninggal karena pasir yang diturunkan oleh gunung kelud.

Mengabaikan Tuhannya

Banyak yang mengatakan bahwa letusan gunung kelud ini merupakan pertanda dari pengabaian tuhan. Tuhan maha mendengar dan tau apa yang manusia lakukan, sehingga mengabaikan tuhan merupakan suatu bentuk rasa kurang bersyukur, sehingga letusan gunung kelud tersebut menyisakan luka dan duka jika seseorang tidak mensyukuri nikmat tuhan.

Kurangnya Percaya Kepada Mistis

Setiap orang ada yang percaya dan tidak percaya dengan adanya mistis. Kekuatan mistis tersebut sebenarnya ada dan selalu berdampingan dengan manusia itu sendiri. Letusan gunung kelud dipercaya dipicu dengan adanya kepercayaan kepada mistis, sehingga letusan yang terjadi tersebut mengarahkan kepada masyarakat yang kurang percaya adanya mistis. Banyak petir yang menyambar cakrawala gunung kelud saat gunung kelud meletus, namun tidak ada yang percaya bahwa itu merupakan petir yang sebenarnya jelmaan dari naga penunggu gunung kelud. Percaya atau tidak bahwa naga tersebut menyambarkan kepada batu besar diangkasa yang akan menimpa rumah warga gunung kelud sehingga menjadi pasir yang besar...

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Kawan !!!

Peraturan :
- Berbahasa sopan
- Jangan Spam, Floot atau sebagainya.
- Mengarah Ke Topik
- Saran dan Kritik membangun

Rame - Rame

Copyright@2014-2016. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut